Tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Amir Arif menjelaskan, saat peristiwa penggrebekan Ahmad Fathanah (AF) dan Maharani di kamar Hotel Le Meridien No 1740, Jakarta, keduanya tidak mengenakan busana.
Penjelasan itu disampaikan Amir saat memberikan kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jl HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta, Jum'at (17/05).
Sebelum bersaksi, Amir diambil sumpahnya dengan Al-Qur'an. Amir bersaksi untuk kasus dugaan suap daging sapi impor yang melibatkan dua direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi, Arya Abdi Effendi, serta Ahmad Fathanah.
Amir menuturkan, pada Selasa (29/01), dirinya sudah berada di lokasi penggrebekan sejak pukul 17.00 WIB. Fathanah, kata Amir, datang lebih dulu sebelum Maharani. Setelah masuk ke lobi, Fathanah menuju restoran hotel. Selang beberapa menit kemudian,
Maharani tiba di lobi hotel dan segera menghampiri
Fathanah.Setelah bertemu di restoran, keduanya segera naik ke kamar hotel. "Tidak lama mereka naik ke lantai 17, naik ke kamar 1740," jelas Amir.
Tak lama kemudian, Amir yang tengah mengawasi Ahmad Fathanah, mendapat perintah penangkapan. Menurut informasi yang didapat Amir, Fathanah diduga kuat baru menerima uang suap dari terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi untuk mengurus izin kuota daging sapi impor.
Uang itu, terang Amir, disimpan Fathanah di mobil Land Cruiser Prado berwarna hitam yang diparkir di basement Hotel Le Meridien. Begitu tiba perintah penangkapan, Amir bersama tim penyelidik KPK yang lain bergegas menuju kamar hotel dimana Fathanah tengah berduaan dengan Maharani.
Setelah tim penyelidik mengetuk pintu dan memperkenalkan diri, Fathanah meminta waktu sejenak. "Ahmad Fathanah menoleh (ke dalam kamar,red) nanti dulu," terang Amir.
Begitu pintu terbuka sedikit dan tidak dikunci rapat oleh Fathanah, tim penyelidik, urai Amir, mendorong pintu kamar hotel. "Setelah mereka berpakaian, kita membawa mereka ke basement, diarahkan ke mobil meminta supaya Ahmad Fathanah membuka pintu tengah Land Cruiser ada bungkusan kardus hitam plastik putih pecahan uang Rp 100 ribu," beber Amir.